Sabtu, 30 April 2011

KEUTAMAAN MENYEBARKAN SALAM

Rasulullah SAW bersabda : “Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, kamu tidak akan beriman secara sempurna hingga kamu salaing mencintai. Maukah aku tunjukkan kepadamu, apabila kamu lakukan, kamu akan saling mencintai? Biasakanlah mengucapkan salam diantara kamu”. (HR. Muslim 1/74 dan lainnya).

Ammar bin Yasir r.a. berkata : “Ada tiga perkara, barangsiapa yang bisa mengerjakan, maka sesungguhnya telah mengumpulkan keimanan: koreksi diri (inshaf), menyebarkan salam keseluruh penduduk dunia, berinfak dalam keadaan fakir”. (HR. Bukhari).

Abdullah bin Umar r.a. berkata : Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW., manakah ajaran Islam yang lebih baik? Rasul SAW bersabda : Hendaklah engkau memberi makanan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak”. (HR. Bukhari dan Muslim 1/65). Cak Pandi

AHLAK PADA DIRI SENDIRI




Termasuk akhlaq kepada diri sendiri adalah selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh ta’ala, sebagaimana firman Alloh ‘azza wa jalla :
قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا وَ قَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” ( Qs. Asy-Syams : 9 – 10 )
Rosululloh saw bersabda :
كُلُّ أُمَّتِيْ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى , قَالُوْا : يَا رَسُوْلَ اللَّهِ وَ مَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِيْ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَ مَنْ عَصَانِيْ فَقَدْ أَبَى
“Setiap umatku pasti akan masuk syurga, kecuali orang yang tidak mau.” Para Shahabat bertanya : “Wahai Rosululloh, siapakah yang tidak mau ?” Rosul menjawab : “Barangsiapa yang menta’atiku ia pasti masuk syurga, tetapi barangsiapa yang mendurhakaiku berarti dia tidak mau.” ( HR. Ahmad dan Al-Bukhori )
Di antara akhlaq kepada diri sendiri yaitu segera bertaubat bila melakukan kesalahan dengan taubat yang sebenar-benarnya. Alloh ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ
وَ يُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِيْ مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Alloh dengan taubatan nasuhaa ( taubat yang semurni-murninya ). Mudah-mudahan Tuhan kalian akan menutupi kesalahan-kesalahan kalian dan memasukkan kalian ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” ( Qs. At-Tahrim : 8 )
Rosululloh saw bersabda :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوْا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّيْ أَتُوْبُ فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai manusia, bertaubatlah kepada Alloh, sesungguhnya aku bertaubat kepada Alloh dalam seharinya sampai seratus kali.” ( HR. Muslim )

Di antara akhlaq kepada diri sendiri adalah selalu instropeksi diri, sebagaimana firman Alloh ta’ala :
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَ لْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَ اتَّقُوا اللَّهَ
إِنَّ اللَّهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok ( yaitu akhirat ), dan bertakwalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( Qs. Al-Hasyr : 18 )
Termasuk akhlaq yang terpuji adalah menjaga rasa malu dengan menghindari perkataan dan perbuatan yang kotor dan cabul, sebagaimana sabda Rosululloh saw :
الْحَيَاءُ مِنْ الإِيمَانِ وَ الإِيمَانُ فِي الْجَنَّةِ وَ الْبَذَاءُ مِنْ الْجَفَاءِ وَالْجَفَاءُ فِي النَّارِ
“Malu termasuk cabang dari iman, dan iman tempatnya di syurga, adapun perkataan kotor termasuk dari perangai kasar, dan perangai yang kasar tempatnya di neraka.” ( HSR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )
Termasuk akhlaq kepada diri sendiri adalah mengendalikan marah, sebagaimana sabda Rosululloh saw :
لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“Orang yang kuat tidaklah diukur dengan bantingannya, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” ( HR. Ahmad, Al-Bukhori dan Muslim )
Termasuk akhlaq kepada diri sendiri adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak ada manfa’atnya, sebagaimana sabda Rosululloh saw :
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ
“Termasuk kebaikan Islam seseorang yaitu meninggalkan apa yang tidak ada manfa’atnya.” ( HSR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )
Termasuk akhlaq kepada diri sendiri adalah menjauhi setiap apa saja yang haram dan menghindari sebisa mungkin apa saja yang termasuk barang syubhat atau diragukan, sebagaimana sabda Rosululloh saw :
إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَ إِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَ بَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ
فَمَنْ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَ عِرْضِهِ وَ مَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ
كَالرَّاعِيْ يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيْهِ
“Sesungguhnya yang halal itu telah jelas dan yang haram pun telah jelas, di antara keduanya ada perkara yang syubhat ( meragukan ) yang tidak banyak orang yang mengetahuinya. Barangsiapa yang menjaga diri dari perkara yang syubhat berarti dia telah menjaga agamanya dan kehormatannya, namun barangsiapa yang terjerumus ke dalam perkara yang syubhat berarti dia juga ( sering ) terjerumus ke dalam perkara yang haram, seperti seorang penggembala yang menggembala di sekitar daerah terlarang, hamper-hampir gembalaannya merumput di dalamnya.” ( HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan An-Nasai )
Di antara akhlaq kepada diri sendiri adalah makan, minum, berpakaian dan bersedekah tanpa berlaku boros dan sombong, sebagaimana sabda Rosululloh saw :
كُلُوْا وَ اشْرَبُوْا وَ تَصَدَّقُوْا وَ الْبَسُوْا غَيْرَ مَخِيْلَةٍ وَ لاَ سَرَفٍ
“Makanlah, minumlah, bershodaqohlah dan berpakaianlah tanpa disertai kesombongan dan tanpa berlaku boros.” ( HHR. Ahmad, An-Nasai dan Ibnu Majah )
Di antara akhlaq kepada diri sendiri adalah memandang ke bawah dalam masalah keduniawian, sebagaimana sabda Rosululloh saw :
اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَ لاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللَّهِ
“Lihatlah kepada orang yang di bawah kalian, dan jangan kalian melihat kepada orang yang di atas kalian, karena hal tersebut lebih pantas agar kalian tidak meremehkan nikmat Alloh.” ( HR. Ahmad, Muslim, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )
Di antara akhlaq kepada diri sendiri adalah tidak melakukan sesuatu yang bisa membahayakan diri sendiri, seperti mengkonsumsi narkoba, miras dan lain-lainnya, sebagaimana firman Alloh ta’ala :
وَ لاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيْكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَ أَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang berbuat baik.” ( Qs. Al-Baqoroh : 195 )
Di antara perbuatan yang dilarang dalam agama adalah melakukan bunuh diri, karena Alloh ta’ala berfirman :
وَ لاَ تَقْتُلُوْا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا
“Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri, karena sesungguhnya Alloh Maha Penyayang kepada kalian.” ( Qs. An-Nisa’ : 29 )
Rosululloh saw bersabda :
مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ عَذَّبَهُ اللَّهُ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, niscaya Alloh pasti mengazabnya dengannya di dalam neraka Jahannam.” HR. Ahmad, Al-Bukhori, Muslim, At-Tirmidzi dan An-Nasai ). Cak Pandi

Rabu, 20 April 2011

RAHASIA KEMALASAN

Cara menghilangkan rasa malas adalah sebuah tantangan sendiri. Bagaimana tidak, saya bisa memberikan segudang tips agar Anda semangat terus, tidak malas. Namun, jika Anda malas melakukan tip-tip yang saya jelaskan, maka semuanya akan percuma dan Anda akan tetap malas.
Jika rasa malas masih dipelihara, apa yang Anda harapkan? Saya tulis ilmu sukses, audio sukses, video sukses, bahkan seminar dan pelatihan, tetapi jika Anda malas mengaplikasikannya, tidak ada manfaat sama sekali untuk Anda. Malas adalah pembunuh sukses.
Tapi saya punya ide…
Idenya ialah: saya akan terus mendorong Anda untuk bertindak. Saya akan terus menyemangati Anda. Saya akan terus menyertai Anda. Ini adalah salah satu cara menghilangkan rasa malas terbaik, sebab Anda akan terus menerus didorong. Saya akan membuat Anda bertindak dan melangkah, meski hanya tindakan atau langkah kecil. Yang penting Anda bisa memulai mengambil tindakan, ini adalah langkah besar untuk mengatasi malas.
Sekali Anda bertindak, seolah seperti menggelindingkan bola salju. Awalnya bola kecil, selanjutkan akan menjadi bola besar dan tidak bisa dihentikan. Begitu juga dengan Anda, jika Anda merasa berat melangkah atau bertindak, maka langkah awalnya ialah untuk “memaksakan” Anda untuk mengambil langkah pertama. Selanjutnya Anda akan menggelinding dengan sendirinya. Jadi cara menghilangkan rasa malas ialah memacu tindakan pertama Anda.
Untuk memulai tindakan atau langkah pertama memang diperlukan dorongan besar. Seperti sebuah kendaraan, untuk memulai diperlukan tenaga yang besar. Oleh karena itu Anda akan selalu memulai dengan gigi 1, sebab gigi 1 memiliki torsi paling besar. Setelah jalan, Anda bisa pindah ke gigi 2,3,4, bahkan 5. Gigi 4 atau 5 tidak memiliki torsi yang besar, tetapi karena sudah menggelinding, torsi yang dibutuhkan menjadi lebih kecil. Untuk itu, saya akan membantu mendorong Anda untuk mengambil tindakan.
Bagaimana caranya? Tentu saja, saya tidak akan bisa menyertai semua pembaca yang jumlahnya puluhan ribu orang. Oleh karena itu, saya sudah membuat audio yang akan mendorong Anda untuk melakukan langkah pertama. Saya menyebutkan Audio Anti Malas. Miliki audio ini, dengarkan terus-menerus. Tidak ada prosedur tertentu. Tidak ada langkah-langkah yang rumit. Tidak ada form yang harus diisi. Yang diperlukan ialah hanya mendengarkan sampai Anda bisa mengambil tindakan pertama. Ini cara menghilangkan rasa malas yang paling masuk akal dan cocok untuk orang malas.
Intinya dari itu semua ada sebuah cara yang efektif yaitu  "ALLOHUMMA PAKSA ,SETELAH DI PAKSA NANTINYA TERBIASA¨. cak pandi

RAHASIA KEHIDUPAN

Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda